Google Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Senin, 17 Oktober 2011

CONTOH PROPOSAL REKAYASA PERANGKAT LUNAK


A. LATAR BELAKANG
PT. Dirgahayu Tenanger merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang pertambangan daerah-daerah pedalaman di SUMATERA. Adapun hasil pertambangan seperti pasir besi, nikel, timah, emas yang dikelolah dan diperjualbelikan oleh perusahaan (eksport) ke daerah-daerah luar ataupun keluar negeri dengan harga yang cukup mahal, Seringkali penjualannya terhambat karena pencatatan keluar masuk barang tambang masih manual
dan tidak teratur dengan baik. Dengan demikianlah kami menyusun sebuah system “pencatatan on-line” hasil tambang yang diharapkan dapat membantu secara efiensi dalam mencatat berbagai hasil tambang yang dikelolah maupun diperjualbelikan.
B. PERMASALAHAN
Sebenarnya pada PT. Dirgahayu Tenanger telah memiliki serangkaian buku pencatatan yang teratur baik hasil pertambangan maupun penjualan hasil tambang, namun tidak dapat dipungkiri bahwa buku “manual” tidak bisa dibandingkan dengan sebuah system yang “otomatis” menyimpan maupun mengelolah data-data hasil tambang. Adapun perancangan system “pencatatan” ini diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Dapat mengelolah data – data yang masuk sebagai hasil dari tambang.
2. Membedahkan sesuai “kode barang” yang didapatkan maupun dieksport keluar.
3. Menampilkan keseluruhan hasil tambang per bulannya.
4. Menampilkan keseluruhan penjualan tambang per bulannya.
C. TUJUAN
Proyek perangkat lunak “Sistem Pencatatan On-Line” ini dimaksudkan :
1. Menghasilkan perangkat lunak untuk aplikasi Sistem Pencatatan Barang yang memiliki fitur-fitur standar seperti mencatat hasil tambang, menghapus data-data yang tidak diperlukan, menampilkan keseluruhan hasil tambang dan pembuatan laporan dan sebagainya.
2. Memudahkan pekerjaan administrator pertambangan, karena bisa mendapatkan informasi barang secara cepat dan akurat.
3. Memudahkan pekerjaan up-date hasil tambang, karena ada penambahan hasil tambang baru dan pengurangan hasil tambang akibat rusak maupun tidak sesuai standar.
D. RUANG LINGKUP
Mengingat kendala berbagai macam media penyimpanan (storage), kinerja (performance) dan waktu responnya (time response), pencatatan manual hasil tambang yang sudah ada tidak akan digunakan dalam sistem pencatatan yang baru. Namun sistem lama tersebut masih dipakai sebagai proses cadangan jikalau pada system baru tersebut terdapat kesalahan teknis dalam pencatatan hasil tambang. Barang-barang yang berupa hasil tambang akan dipilih dari master file barang dan biasanya sering diakses oleh administrator.
Dalam sistem pencatatan on-line yang akan dibuat, pengguna dapat mengetahui informasi mengenai hasil pertambangan yang ada dan yang tersedia, jumlah barang / hasil tambang yang telah dieksport (jual), tanggal pembelian, dsb.
E. METODOLOGI
Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis. Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek perangkat lunak “Sistem Pencatatan On-Line” pada PT. Dirgahayu Tenanger, akan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Studi Kelayakan (feasibility study)
Mempelajari proses bisnis tambang yang berlangsung di PT. Dirgahayu Tenanger, mengidentifikasi fungsi-fungsi maupun tujuan pertambangan yang diperlukan sehingga bisa disimpulkan kebutuhan aplikasi perangkat lunak secara pasti.
2. Desain Fungsi (Design Function)
Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dsb sehingga dapat membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis tambang yang dikehendaki.
3. Pemrograman (Programming)
Melakukan coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Jumlah baris coding ini turut menentukan besar-kecilnya harga perangkat lunak yang dibuat.
4. Pengujian (Testing)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan.
5. Pelatihan (Training)
Sebelum diserahterimakan ke user/administrator, pihak developer proyek perangkat lunak bertanggung jawab melatih user atau administrator PT. Dirgahayu Tenanger yang hendak mengoperasikan program aplikasi yang telah dibuat. Pihak pengembangan aplikasi juga berkewajiban memberikan informasi yang benar dan terbuka sehingga tidak menyulitkan para pengguna di kemudian hari.
6. Pemeliharan (Maintenance)
Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserahterimakan, tetapi masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup untuk memastikan bahwa produk perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti, itu artinya bahwa pihak pengembang perangkat lunak masih diperlukan didalam pengoperasian system baru ini.
7. Dokumentasi (Dokumentation)
Dalam sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk troubleshooting bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dsb.
F. JADWAL PROYEK
Untuk merealisasikan pekerjaan proyek perangkat lunak “Sistem Pencatatan On-Line” kurang lebih memerlukan waktu 3 bulan dengan pengaturan waktu sebagai berikut ini :
G. SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk melaksanakan proyek perangkat lunak “Sistem Pencatatan On-Line” disiapkan SDM 6 orang dengan peran rangkap seperti dalam tabel di bawah ini.
Adapun biaya yang telah di implementasikan untuk pembuatan “System Pencatatan On-Line” ini adalah sebagai berikut :
No
Kegiatan
Jumlah (Rp)
1
Studi Kelayakan
450.000
2
Desain Fungsi
1.000.000
3
Pemrograman
2000.000
4
Pengujian
300.000
5
Pelatihan
500.000
6
Pemeliharaan
600.000
7
Dokumentasi (50 hal)
150.000
Jumlah Total
5.000.000

3 komentar: