3.1. Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi
ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari
permitaan Dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu
pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan Dan
penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan
harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply
beubah? Dan berapa besar pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang
menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/
ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
3.2. Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaanadalah suatu alat/konsep yang
digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas
barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang
mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yahitu :
- elastisitas harga permintaan
- elastisitas silang
- elastisitas pendapatan
3.2.1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon
jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain
merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum
permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat
hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini
benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari
satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat
dikatakan :
- Tidak elastisitas (in elastic)
- Unitari (unity) dan
- Elastis (elastic)
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
Δ
Q ΔP
Δ
Q
P
Eh
: atau
Eh =
X
Q
P
ΔP
Q
Dimana :
Eh adalah
elastisitas harga permintaan
Q adalah
Jumlah barang yang diminta
P
adalah harga barang tersebut
Δ
adalah delta atau tanda perubahan.
Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
- Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP < % Δ Q].
- Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
- Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram[ % ΔP > % Δ Q].
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena
perbedaan total penerimaan (Total Renenue)nya sebagai akibat perubahan harga
masing-masing kategori.
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan
tersebut, tergantung dititik mana mengjkurnya. Pada harga tinggi,
elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga yang rendah
elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan
titik tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama dengan satu atau
unity (unitari),
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada
dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :
- Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
- Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas
Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer
terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa
yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi
harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan
:
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
- harga relatif tinggi
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil,
bilamana :
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
3.2.2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak
hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi
konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada
produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase
perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga
dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer
(pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah
negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan
permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda
elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan
mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :
ΔQx
Py
Es = ——- x ——- > 0
Substitusi
Δ Px Qx
Δ
Qy Px
Es = ——- x ——- < 0
Komplementer
Δ
Py Qy
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama
dengan lereng dari kurva atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas
tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang
lain.
3.2.3. Elastisitas
Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan
konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya
pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas
pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan
pendapatan, dengan rumus.
Δ
Q
Δ
Y
Δ
Q
Y
Em = ——- :
——–
atau Em = ——–
x ——–
Q
Y
ΔY
Q
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 %
kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan
bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya
naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang
berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas
tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau
superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya
jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang
tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
3.3. Elastisitas
Penawaran
3.3.1. Elastisitas
Harga Penawaran
(The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan,
maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat
untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan
elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga
permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti
dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Δ
Qs P
Es. = ——– x ——–
Δ
P
Q
Dimana :
Q adalah jumlah
barang yang ditawarkan;
P adalah harga
barang;
S adalah delta
atau perobahan.
Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan,
koefisien penawaran tersebut juga dapat dibagi kedalam tiga kategori,
yaitu :
(a)
Elastis (Es > 1)
(b)
In Elastis (Es < 1),
(c)
Unity (Es = 1).
(d)
Elastis Sempurna (Es = ~ );
(e)
In Elastis Sempurna (Es = 0).
Disamping
tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :
- Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
- Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Masing-masing
bentuk kurva elastisitas harga tersebut,
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas
Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer
terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa
yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi
harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan
:
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
- harga relatif tinggi
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil,
bilamana :
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
3.2.2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak
hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi
konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada
produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase
perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga
dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer
(pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah
negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan
permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda
elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan
mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :
ΔQx
Py
Es = ——- x ——- > 0
Substitusi
Δ Px Qx
Δ
Qy Px
Es = ——- x ——- < 0
Komplementer
Δ
Py Qy
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama
dengan lereng dari kurva atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas
tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang
lain.
3.2.3. Elastisitas
Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan
konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh
perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan
pendapatan, dengan rumus.
Δ
Q
Δ
Y
Δ
Q
Y
Em = ——- :
——–
atau Em = ——–
x ——–
Q
Y
ΔY
Q
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 %
kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan
bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya
naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang
berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas
tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau
superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya
jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang
tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
3.3. Elastisitas
Penawaran
3.3.1. Elastisitas
Harga Penawaran
(The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan,
maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat
untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan
elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga
permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti
dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Δ
Qs P
Es. = ——– x ——–
Δ
P
Q
Dimana :
Q adalah jumlah
barang yang ditawarkan;
P adalah harga
barang;
S adalah delta
atau perobahan.
Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan,
koefisien penawaran tersebut juga dapat dibagi kedalam tiga kategori,
yaitu :
(a)
Elastis (Es > 1)
(b)
In Elastis (Es < 1),
(c)
Unity (Es = 1).
(d)
Elastis Sempurna (Es = ~ );
(e)
In Elastis Sempurna (Es = 0).
3.3.1. Elastisitas
Penawaran Ditinjau dari Sudut Waktu
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila
harga berobah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam
rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perobahan harga
tersebut.
Secara umum, semakin lebih panjang waktu produsen untuk
menyesuaikan diri terhadap perobahan harga, semakin besar elastisitas
penawaran.
Adapun tiga waktu tersebut adalah :
(1) tiga Immediate Run / Momentary Period / Market Period, suatu periode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah, yaitu
hanya sebanyak yang ada di pasar, kurva penawaran in elastis sempurna.
Seperti yang diperlihatkan gambar. 3.4.a.
(2) The short Run, adalah suatu periode waktu yang cukup panjang
bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang
untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga
out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva
penawaran Unity.
(3)The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang
bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk
membuat perencanaan untuk pengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih
elastis,
3.2. Cara
Menghitung Elastisitas Permintaan
Secara garis besar ada dua cara dalam mengukur besaran
elastisitas permintaan, yaitu :
(1) Elastisitas Titik (Point elasticity)
Cara ini digunakan untuk mengukur elastisitas yang perubahan
harga dan jumlah yang diminta relatif sangat kecil atau limit mendekati nol,
hal ini dapat dibuktikan,
(1) Elastisitas Busur (Art Elastisity)
Cara kedua ini digunakan untuk mengukur perubahan harga dan
jumlah permintaan yang besar.
Cara penghitungan ini terbagi dalam dua bentuk :
- Elastisitas Jarak.
Suatu cara mengukur elastisitas yang besar, tetapi bersifat
searah, seperti diukur dari titik A ke titik B tidak sama besar hasilnya bila
diukur dari titik B ke titik A.
- Elastisitas Jarak dengan Modifikasi / mid point;
Suatu cara dalam mengukur besaran elastisitas tanpa
memperhatikan arah, apakah dimulai dari titik A ke titik B atau sebaliknya,
dimana cara ini tidak akan ada perbedaan dari hasilnya, tujuan dari metode
perhitungan ini adalah untuk mengatasi kelemahan pada cara pengukuran jarak
(a).
3.3.1. Elastisitas Penawaran
Ditinjau dari Sudut Waktu
Elastisitas penawaran
juga tergantung kepada waktu, apabila harga berobah, para ahli ekonomi
membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah
barang yang akan ditawarkan dengan perobahan harga tersebut.
Secara umum, semakin lebih panjang waktu produsen untuk
menyesuaikan diri terhadap perobahan harga, semakin besar elastisitas
penawaran.
Adapun tiga waktu
tersebut adalah :
(1) tiga Immediate Run / Momentary
Period / Market Period, suatu periode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah, yaitu
hanya sebanyak yang ada di pasar, kurva penawaran in elastis sempurna.
Seperti yang
diperlihatkan gambar. 3.4.a.
The short Run, adalah suatu periode waktu yang cukup panjang
bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang
untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga
out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva
penawaran Unity.
The Long Run,
adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk
kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
pengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis,
3.2. Cara
Menghitung Elastisitas Permintaan
Secara garis besar ada dua cara dalam
mengukur besaran elastisitas permintaan, yaitu :
(1) Elastisitas Titik (Point elasticity)
Cara ini digunakan untuk mengukur elastisitas yang perubahan
harga dan jumlah yang diminta relatif sangat kecil atau limit mendekati nol,
hal ini dapat dibuktikan,
(1) Elastisitas Busur (Art Elastisity)
Cara kedua ini
digunakan untuk mengukur perubahan harga dan jumlah permintaan yang besar.
Cara penghitungan ini
terbagi dalam dua bentuk :
a. Elastisitas Jarak.
Suatu cara mengukur elastisitas yang besar, tetapi bersifat
searah, seperti diukur dari titik A ke titik B tidak sama besar hasilnya bila
diukur dari titik B ke titik A.
a. Elastisitas Jarak dengan
Modifikasi / mid point;
Suatu cara dalam
mengukur besaran elastisitas tanpa memperhatikan arah, apakah dimulai dari
titik A ke titik B atau sebaliknya, dimana cara ini tidak akan ada perbedaan
dari hasilnya, tujuan dari metode perhitungan ini adalah untuk mengatasi
kelemahan pada cara pengukuran jarak (a).
3.2. Elastisitas
dan Penerimaan
Elastisitas berhubungan dengan reaksi jumlah barang terhadap
perubahan harga, pada suatu kurva permintaan atau penawaran tertentu.
Elastisitas perlu diketahui oleh penjual sebab; jika jumlah
barang besar reaksinya terhadap perubahan harga, maka suatu penurunan harga
akan menaikkan jumlah pengeluaran konsumen untuk barang tersebut, berarti juga
menaikkan penghasilan.
Jika jumlah barang tidak ada atau kecil reaksinya terhadap
perubahan harga, maka penurunan harga hanya akan menurunkan jumlah penghasilan
yang diterima penjual dari penjualan barang tersebut.
Bagi penjual yang penting adalah hubungan antara perubahan
harga, elastisitas dan jumlah penerimaan penjual, jika kuantitas dikalikan
dengan harga per unit, maka akan menghasilkan jumlah penerimaan, karena total
penerimaan dari penjualan dalam suatu pasar adalah sama dengan harga produk
kali dengan harga barang yang dijual (TR = P x Q).
Koefisien dari elastisitas permintaan dapat dipakai untuk
meramalkan apa yang akan terjadi terhadap total penerimaan dari penjualan; apa
yang akan terjadi dengan total pengeluaran konsumen bila harga berobah.
Sepanjang kurva permintaan, Harga dan Quantitas barang akan
selalu bergerak berlawanan arah, suatu penurunan harga (p) akan memberikan
total penerimaan yang lebih rendah dan suatu kenaikkan kuantitas (Q) akan
menaikkan total penerimaan (TR).
Apa yang sesungguhnya terjadi terhadap
Total Penerimaan, tergantung kepada reaksi permintaan terhadap perobahan harga
barang.
Pada permintaan yang elastis, maka
penurunan harga mengakibatkan persentase kenaikkan kuantitas yang dijual
melebihi persentase turunnya harga, sehingga akan menyebabkan kenaikkan jumlah
penerimaan.
Pada permintaan yang in elastis, maka suatu
penurunan harga akan memberikan kenaikkan kuantitas yang terjual relatif lebih
kecil daripada penurunan harga, sehingga jumlah penerimaan penjual menjadi
turun.
Pada permintaan yang unitari, maka
persentase kenaikan kuantitas akan sama dengan persentase harga, dan jumlah
penerimaan penjual akan tetap tidak berubah jika terjadi kenaikkan harga dan
sebaliknya.
Oleh karena itu, seorang penjual yang akan
merubah harga harus memperhatikan elastisitas permintaan setiap tingkat harga
tersebut.
Jadi berobahnya total penerimaan (TR) dapat
memberikan cara yang cepat, untuk meneliti apakah suatu titik berada pada titik
elastis, in elastis dan unitari, dengan cara :
a) Bilamana P
diturunkan dan TR menurun pula, maka permintaan adalah inelastis, atau jika P
dan TR bergerak arah yang sama, maka Eh < 1;
b) Bilamana P
diturunkan dan menyebabkan TR meningkat, maka permintaan adalah elastis, atau
jika P dan TR bergerak berbeda arah, maka Eh > 1;
c) Bilamana P
dinaikkan atau diturunkan, sedangkan TR sama saja, maka permintaan bersifat
elastis kesatuan (unity) atau jika TR tidak berobah, ketika P berobah, maka Eh
= 1.
Jadi ada dua cara untuk menentukan apakah
permintaan tersebut adalah Elastis, In elastis atau Unity, yaitu cara :
1) Metode
Perhitungan Koefisien Elastisitas harga dari permintaan yang diperoleh dari
informasi P dan Q.
Observasi
apa yang akan terjadi terhadap Total Penerimaan/Total Revanue (TR), apabila P
berobah dan pengujian total penerimaan (Total RevanueTest), tapi cara
kedua ini tidak memberikan suatu nilai koefisien.
0 komentar:
Posting Komentar